Pulang dari rumah teman tidak telalu malam sekitar pukul setengah delapan malam. Di beberapa ruas ada kemacetan yang tidak terlalu padat. Karena menggunakan motor maka kepadatan jalan bisa dilalui dengan menyalip kendaraan lain. Celah kecil tentu di manfaatkan agar lekas sampai dirumah. Beberapa kali memalui ruas jalan yang kosong. Dan si Orange pun dipacu di kecepatan 50. Mungkin tidak terlalu cepat?. Ketika memilih jalur Braga sebenarnya muncul pikiran akan terjadi sesuatu. Musibah seperti apa tidak tahu. Hanya keyakinan itu telah hadir. Tidak lama setelah terpikirkan itu motor kehilangan keseimbangan. Tentu saja karena rem mendadak. Inna lillahi. Sontak kalimat tersebut meluncur. Terjatuhlah motor membentur aspal. GOD "wish" it. Entah itu kalimat tepat atau bukan. Tapi yang pasti kesalahan karena diri sendiri yang tidak hati-hati. Atau sombong. Tapi ada hal menarik. Ketika dari rem mendadak, rebah terjatuh dan kembali mengangkat kendaraan seperti pernah terjadi sebelumnya. De javu. Istilah yang digunakan oleh orang-orang bagi kita yang merasakan pernah mengalami sesuatu yang sama. Dan de javu yang dialami adalah untuk yang kesekian kalinya untuk minggu ini. Hingga akhirnya muncul pikiran, apakah de javu – de javu yang telah terjadi sebagai suatu "sign" bahwa jalur hidup yang harus diarungi. Mengikuti apa yang dikehendaki-NYA. Benarkah pemikiran tersebut??? Aku hanya ingin ditunjuki selalu dijalan-MU.
26 Oct 2008
23 Oct 2008
Ternyata Marah, Benci, Sedih itu enak yaa
By : KD
20 Oct 2008
Siapakah TUHAN mu ?
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Kita diciptakan Allah SWT hanya semata mata adalah untuk beribadah.
Kita sudah mengucapkan dua kalimat syahadat.
Kita sudah berikrar bahwa tiada TUHAN selain Allah SWT.
Benarkah itu...? mari kita lihat...
Tuhan adalah suatu yang kita SEMBAH dan PUJA, kita TAKUTI, kita PRIORITAS kan, dan mampu MEMAKSA kita melakukan sesuatu yang tidak kita sukai.
Allah SWT paling tidak bisa di DUA kan, menduakan Allah SWT berarti syirik dan itu dosa tidak berampun.
Dalam hidup kita, apakah yang kita sembah dan prioritaskan?
Uangkah? Nilaikah? Statuskah? Surgakah? Kesenangankah? Egokah?
Nama besarkah? semua ...kah... kah yang lain selain Allah SWT.
Ingat, IBADAH adalah segala tindak perbuatan kita yang dilakukan hanya semata mata KARENA ALLAH SWT, tidak ada pamrih apapun.
Jadi pertanyaan utama, SIAPAKAH TUHAN MU ...?
Ingat, di akhirat kita tidak bisa berbohong .
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
BY : KD
19 Oct 2008
Apa adanya
Disudut, ruang dan waktu…….
Kita duduk sambil menuangkan pikiran. Banyak hal yang ingin disampaikan tapi kata-kataku tak bisa bersuara, aku hanya diam mendengarkannya. Sempat beberapa patah kata terucap tapi tidak bisa tersampaikan seperti yang ku mau. Saat itu aku seperti bukan diriku. Rasanya terlalu cepat. Bagaimanapun semua harus berputar.
Setelahnya pergi…….
Risau menjenguk dalam hati. Gelisah. Tidak tahu apa yang di khawatirkan. Sampai terlahir takut kehilangan. Padahal aku tidak pernah memilikinya. Sampai kapanpun. Tuhan hanya akan menitipkan padaku atau menitipkan pada orang lain. Dia mengamanahkan dirinya untuk orang yang sanggup mengembannya. Kalaupun Ia "memberikan" kepada ku, tentu Ia ingin menguji apakah aku sanggup menuntunnya atau tidak.
Apa adanya…….
Menyayanginya. Berarti memaklumi segala kekurangannya. Mencintainya. Berarti sejauh mana aku bersedia berkorban untuk dirinya tanpa melihat apakah akan dibalas seperti harapan atau tidak. Dia mahluk sempurna. Tercipta dengan dua sisi.
Bahagia…….
Menghitung untung rugi, itu kesenangan. Bila ku sanggup tetap positif dengan kondisi hitam dan putih yang menghapiri. Maka aku telah bahagia.
15 Oct 2008
Words
YESTERDAY is History, We can learn from it
TOMORROW is Mistery, Be prepare to face it
TODAY is Gift, Do The Best
by :
"SHIFU"
5 Oct 2008
Pada Siapa kamu jatuh cinta?
Sebenarnya ide ini bermula dari seorang teman yang “menghakimi” aku bahwa aku tidak pernah benar – benar mencintai orang yang selama ini aku rasa aku cintai dengan tulus. Lancang? Memang, tapi aku yakin dia punya teori yang mendukung pendapatnya itu, meski terkadang aku tidak pernah bisa mengerti apalagi mengikuti cara berpikirnya, jadi aku beri dia kesempatan buat menjelaskan maksudnya.
Menurut dia, aku ga pernah jatuh cinta pada siapapun, kecuali diri sendiri, ego dan prasangka – prasangkaku atas segala sesuatu yang kemudian dikonsumsi oleh AKU sebagai obat penenang. Sadar atau tidak ( kebanyakan tidak ) kita sebenarnya hanya mementingkan diri sendiri. Kenapa AKU mengkonsumsi obat penenang? Manusia secara naluriah berusaha mencari kebahagiaan, rasa nyaman dan ketenangan, kebanyakan dari mereka mencarinya di luar diri mereka sendiri, misalnya harta benda, kekasih, dll.
Ada sebuah kejadian yang dia ambil sebagai contoh, suatu hari salah satu teman kami bertemu dengan mantan kekasihnya, si mantan ini berkali – kali memohon dengan seribu macam rayuan. “Aku cinta kamu, aku ga mau kehilangan kamu”, “Aku butuh kamu”, “Cuma sama kamu hari – hariku bahagia”. Sekarang coba kita analisa kata – kata diatas, semuanya menunjukkan kepentingan si mantan seorang. Hanya kepentingan si mantan. Please lord show her the right way. Ini bukan cinta, bukan teman kami yang dia cintai, tapi dirinya sendiri. Dia tidak mau kehilangan rasa nyamannya, obat penenangnya. Seperti sakau, si mantan ini menjadi gila dan akhirnya menggunakan kekerasan, dia memukul dan menendang teman kami yang katanya dia sayang. Inikah yang namanya cinta? Sayang? BULLSHIT!!! What a crap!! Go to hell !! ( maaf terbawa emosi ). Dia cuma sayang pada dirinya sendiri!
Jadi selama ini dia anggap aku, memanipulasi kenyataan yang sering kali ga aku sadari, memanipulasi orang yang aku rasa aku cintai dengan tulus, hanya untuk kepentingan ego aku semata. Ada lagi kasus yang dia ambil, sahabat kami mergokin kekasihnya sedang jalan mesra dengan orang lain, dalam keadaan marah sahabat kami bilang “Kenapa kamu kecewain aku? Selama ini aku percaya ma kamu”. “Selama ini aku percaya sama kamu”, sebenarnya dia tidak pernah percaya pada siapapun, dia hanya percaya pada anggapan dia mengenai kekasihnya itu, bukan kekasihnya yang dia percaya. Ini ego yang berbicara.
**Bingung** Jadi aku ini jatuh cinta pada siapa? Apapun yang dia bilang, aku tetep yakin kalo aku mencintai dia yang aku cintai selama ini dengan tulus, bukan seperti yang dia tuduhkan. Namun jujur aku akui, ada ego yang membuatku tidak ingin kehilangan dia dan rasa nyaman yang dia berikan. Dalam hal ini sepertinya kita harus maklum, karena kita manusia sebagai makhluk sosial akan selalu bergantung pada orang lain, baik fisik, psikologis, ataupun emosi.
Kalo kamu? Siapa yang kamu cintai ?
note :