26 Oct 2008

GOD “wish”

Pulang dari rumah teman tidak telalu malam sekitar pukul setengah delapan malam. Di beberapa ruas ada kemacetan yang tidak terlalu padat. Karena menggunakan motor maka kepadatan jalan bisa dilalui dengan menyalip kendaraan lain. Celah kecil tentu di manfaatkan agar lekas sampai dirumah. Beberapa kali memalui ruas jalan yang kosong. Dan si Orange pun dipacu di kecepatan 50. Mungkin tidak terlalu cepat?. Ketika memilih jalur Braga sebenarnya muncul pikiran akan terjadi sesuatu. Musibah seperti apa tidak tahu. Hanya keyakinan itu telah hadir. Tidak lama setelah terpikirkan itu motor kehilangan keseimbangan. Tentu saja karena rem mendadak. Inna lillahi. Sontak kalimat tersebut meluncur. Terjatuhlah motor membentur aspal. GOD "wish" it. Entah itu kalimat tepat atau bukan. Tapi yang pasti kesalahan karena diri sendiri yang tidak hati-hati. Atau sombong. Tapi ada hal menarik. Ketika dari rem mendadak, rebah terjatuh dan kembali mengangkat kendaraan seperti pernah terjadi sebelumnya. De javu. Istilah yang digunakan oleh orang-orang bagi kita yang merasakan pernah mengalami sesuatu yang sama. Dan de javu yang dialami adalah untuk yang kesekian kalinya untuk minggu ini. Hingga akhirnya muncul pikiran, apakah de javu – de javu yang telah terjadi sebagai suatu "sign" bahwa jalur hidup yang harus diarungi. Mengikuti apa yang dikehendaki-NYA. Benarkah pemikiran tersebut??? Aku hanya ingin ditunjuki selalu dijalan-MU.

No comments: